Kamis, 09 Juli 2009

Teori Media Pembangunan

Teori Media Pembangunan ini berkembang di negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang, yang masih memiliki banyak keterbatasan, dan bisa juga negara-negara yang beru lepas dari penjajahan. Adanya beberapa kondisi yang mana teori-teori pers yang ada tidak didukung adanya infra struktur komunikasi, ketrampilan profesional, sumber daya produksi, budaya yang dianut, tersedianya audiens, dan ketergantungan secara umum negara berkembang pada produk teknologi, ketrampilan dan budaya. Masyarakat dalam negara berkembang sangat menginginkan pembangunan ekonomi, politik, sosial, budaya dan sebagaainya, sehingga secara normatif media harus bermuara pada hal-hal tersebut. Untuk itu media massa dan wartawan, memiliki kebebasan tertentu dan tunduk pada tujuan pembangunan bangsa.

Tujuan dari medianya adalah ”mensupport pembangunan” dengan beberapa cara, antara lain:

1. Mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional, ekonomi, sosial, kultural dan politik.

2. Mendukung usaha mengejar ketertinggalan kultural dan informasi.

3. Mendukung demokratisasi.

4. Mendukung usaha menggalang solidaritas dengan negara-negara berkembang lainnya.

Prinsip utama dari teori media pembangunan adalah:

· Media menerima dan melaksanakan tugas pembangunan positif sesuai dengan kebijakan nasional.

· Kebebasan media dibatasi oleh prioritas ekonomi dan kebutuhan pembangunan masyarakat;

· Memprioritaskan isi tentang kebudayaan dan Bahasa nasional

· Media memprioritaskan informasi tentang negara yang sedang berkembang.

· Para wartawan dan karyawan media memiliki tanggungjawab dan kebebasan dalam mengumpulkan informasi dan penyebar luasan.

· Untuk kepentingan pembangunan negara memiliki punya campur tangan dengan; membatasi operasi media, sensor, subsidi, otoritas dan pengendalian langsung dapat dibenarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar